“PERSAMAAN DAN PERBEDAAN TUGAS DAN AJARAN RASUL –
RASUL SEBELUM NABI MUHAMMAD DENGAN TUGAS DAN AJARAN NABI MUHAMMAD”
Untuk memenuhi Tugas Mata
Kuliah : AQIDAH ISLAMIYAH
Yang
Dibimbing Oleh : Drs. H. Abd.Munir, MA.
Disusun Oleh:
AMINATUZ ZUHRIYAH
PROGRAM KUALIFIKASI GURU
MADARASAH
JURUSAN PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
Desember 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Rasul adalah seseorang dengan jenis kelamin laki-laki yang mendapatkan
wahyu dari Allah SWT dan memiliki kewajiban untuk menyebar luaskan wahyu
tersebut.
Rasul adalah manusia yang diutus untuk mengajarkan kalam Allah tersebut.
Seperti yang dikatakan dalam firman-Nya dalam surat al Ghaasyiyah 88:21-22, ”Fadzakkir
innamaa anta mudzakkir, lasta ‘alaihim bi
mushaithirâ”, Sampaikan ajaran (Tuhan) karena sesungguhnya engkau
orang yang menyampaikan ajaran, dan engkau bukanlah orang yang ditugasi untuk
menguasai mereka. Dan ayat senada ada pada QS 87:9, yaitu Nabi s.a.w.
diperintah untuk menyampaikan ajaran, karena ajaran dari Tuhan itu bermanfaat
bagi manusia. Sedangkan Para Nabi adalah orang-orang yang menjadi rasul,
pemberi petunjuk.
Nabi Muhammad adalah rasul akhir zaman dan penutup
dari rasul – rasul sebelumnya. Ajaran yang dibawa Rosul semenjak Nabi Adam as hingga
kepada Nabi Muhammad saw.memiliki persamaan dan perbedaan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas
maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah persamaan tugas dan ajaran Rasul sebelum nabi
Muhammad dengan tugas dan ajaran Nabi Muhammad?
2. Apakah perbedaan tugas dan ajaran Rasul sebelum nabi
Muhammad dengan tugas dan ajaran Nabi Muhammad?
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan
di atas maka dapat dirumuskan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui persamaan
tugas dan ajaran Rasul sebelum nabi Muhammad dengan tugas dan ajaran Nabi
Muhammad
2. Untuk mengetahui perbedaan tugas dan ajaran Rasul sebelum
nabi Muhammad dengan tugas dan ajaran Nabi Muhammad
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Persamaan Tugas dan Ajaran Rasul Sebelum Nabi Muhammad
dengan Tugas dan Ajaran Nabi Muhammad
Tugas utama para Rasul ialah
menanamkan kepercayaan yang sejati mengenai keesaan Allah swt.Semua Nabi dan
Rosul mengajarkan dan menuntun ummatnya untuk mengetahui dan menyakini bahwa
pencipta alam semesta adalah Allah swt.
Ajaran yang dibawa Rosul semenjak
Nabi Adam as hingga kepada Nabi Muhammad saw.memiliki kesamaan.Mereka
mengajarkan bahwa tiada tuhan melainkan Allah swt. demikian juga mereka
menyerukan kepada umatnya untuk menyerahkan diri dan jiwa secara utuh kepada
Allah swt. Agar memperoleh
ketentraman hidup didunia dan akhirat. Ajaran menyerahkan diri sepenuhnya ini
dikenal dengan istilah islam.
Isi dari ajaran yang di sampaikan para Nabi dan Rasul utusan
Allah swt adalah mengajak manusia agar beriman kepada
Allah,Tuhan Yang Esa dan menyerahkan diri kepada-Nya secara total. Demikianlah
ajaran para nabi sejak nabi adam sampai nabi Muhammad yang sama-sama mengajak
semua orang menjadi orang islam.
Letak kesatuan misi para Rosul, yaitu usaha untuk
menyerukan keesaan allah sebagai landasan pokok untuk menuju perbaikan umat
manusia dalam segala aspek kehidupan.menyeru dan mengajak manusia kepada
kebenaran, memerintah manusia melakukan kebajikan, melarang atau mencegah dan
menghilangkan segala bentuk kemungkaran dari seluruh aspek kehidupan manusia
dan masyarakat.
Semua Nabi memiliki kesamaan ajaran,yaitu mengajak
untuk menauhidkan Allah SWT.,memerangi kekufuran dan kemusyrikan,mengajak untuk
berbuat taat, dan melarang manusia untuk melakukan perbuatan yang diharamkan. Mereka mengajak umatnya untuk taat kepada Allah
SWT.Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nisa’ ayat 163: ”Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah
memberikan wahyu kepada Nuh dan Nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah
memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim,Ishak,Ya’qub,dan anak
cucunya,Isa,Ayyub,Yunus,Harun,dan Sulaiman.Dan kami berikan Zabur kepada Daud. Dan (kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh
telah kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu,dan rasul-rasul yang tidak
kami kisahkan tentang mereka kepadamu.Dan Allah telah berbicara kepada Musa
dengan langsung. (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira
dan memberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia
membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu.Dan adalah Allah Mahaperkasa
lagi Mahabijaksana.
B. Perbedaan Tugas dan Ajaran Rasul Sebelum Nabi Muhammad
dengan Tugas dan Ajaran Nabi Muhammad
1.
Sebelum
Nabi Muhammad SAW diutus, risalah
ilahi masih berbentuk lokal. Maksudnya para rasul masih diutus
untuk kaumnya masing-masing. Para rasul itu
menyeru hanya kepada kaumnya, sebagaimana yang dikisahkan Allah dalam Al Qur’an
dari mulai Nuh, Hud, Syu’aib, sampai Shalih. Seruan mereka berbunyi, “Wahai kaumku!” dan begitu
juga Nabi Isa, sebagaimana diriwayatkan, berkata, “Aku diutus karena penyelewengan Bani Israil yang sesat.”
Namun setelah diutusnya Nabi Muhammad SAW, risalah ilahi dibawah naungan Islam beralih
dari kerangka yang bersifat kesukuan menjadi kemanusiaan. Karena itu seruannya
menjadi, “Wahai manusia!”
Jadi seluruh manusia diharuskan mengikuti satu Rasul, yaitu Muhammad SAW.
Karena itu tidak ada rasul sesudahnya dan tidak diterima mengikuti rasul-rasul
sebelumnya.
Dalam Alquran
Allah SWT berfirman: “Muhammad
itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi…” [QS.Al-Ahzab: 40]
Islam yang lahir atas
dasar rahmatan lil
alamin diharapkan mampu menyejahterakan manusia dalam segala hal.
Karena itu ajaran Islam merupakan suatu sistem normatif dimana agama
berhubungan secara integral dengan segala bidang kehidupan umat Islam, seperti
politik, ekonomi, hukum, pendidikan dan keluarga.
2.
Risalah-risalah sebelum Nabi
Muhammad bersifat mahaliyyah (hanya untuk kawasan tertentu).Setiap rasul
tersebut diutus untuk kaum tertentu.Risalah mereka bertujuan untuk memberikan
solusi yang dibutuhkan pada masanya,memenuhi kebutuhan masyarakat saat itu yang
masing-masing memiliki kebutuhan khas dan tuntutan yang berbeda.Allah berfirman
dalam surat Al-maidah ayat 48:
”Untuk tiap-tiap umat di antara kamu kami berikan
aturan dan jalan yang terang.
Dalam surat Al-Hajj ayat 67 Allah berfirman:
”Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syariat
tertentu yang mereka lakukan.”
3. Sudah menjadi sunatullah bahwa setiap rasul dibantu oleh Allah dengan
mukjizat agar orang menjadi beriman dan orang yang tidak mau beriman telah
sampai kepada mereka hujah. Unta Nabi Shaleh,tongkat Nabi Musa, dan mukjizat
Nabi Isa adalah beberapa contoh mukjizat para nabi.Tetapi mayoritas mukjizat
yang diberikan kepada para nabi sebelum Nabi Muhammad bentuknya hissiyyah
(dapat dilihat langsung dan dirasa oleh indra).Ciri mukjizat hissiyyah adalah
ia habis pada waktu kejadian saja dan tidak dapat disaksikan kecuali oleh orang
yang ada pada waktu kejadian.Berbeda dengan mukjizat Nabi Muhammad SAW.yaitu
Al-Qur’an, ia berlaku sampai akhir zaman. Imam Suyuthi berkata: Ketahuilah
bahwa mukjizat adalah perkara yang terjadi di luar kebiasaan orang
banyak,disertai tantangan dan tidak dapat ditandingi. Mukjizat dapat berbentuk
hissiyyah (nyata) dan bisa juga aqliyyah.Kebanyakan mukjizat bani Israil adalah
hissiyyah dan mukjizat umat Muhammad adalah aqliyyah.Karena syariat Islam
dirancang agar tetap up to date sampai akhir zaman,maka mukjizat aqliyyah
adalah yang paling pas agar para ilmuan dapat menyaksikan mukjizat tersebut.
4. Grafik penerimaan dakwah oleh umat sebelum Nabi Muhammad cukup
variatif,antara naik dan turun.Dakwah tidak diterima secara mutlak,dan tidak
selalu ditolak.Inilah sunatullah dalam kehidupan.Andaikan Allah menghendaki,Dia
mampu untuk menjadikan orang menerima dakwah semuanya.Tetapi dengan
hikmah-Nya,pertarungan antara kebaikan dan kejahatan akan abadi,dan
cobaan-cobaan di jalan dakwah baik bagi da’I maupun mad’u akan terus
berlangsung agar terseleksi mana orang yang baik dan mana orang jahat,dan mana orang
yang layak untuk menempati neraka.
Secara umum, para nabi sebelum
Muhammad berdakwah dengan dua pendekatan:pertama, dakwah kultural, hidup
bersama masyarakat dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari mereka yang
didakwahi.Yang masuk dalam katagori pertama di antaranya adalah Nabi Nuh, Hud,
Shaleh, Ibrahim, Luth, Syu’aib, Musa, Harun, Isa; kedua,dakwah structural,
mereka menjadi Nabi sekaligus menjadi penguasa.Yang masuk katagori adalah Nabi
Yusuf,Daud,dan Sulaiman.
sedangkan nabi Muhammad berdakwah
selain menjadi pemimpin umat muslim, beliau juga membaur dengan masyarakat,
meskipun beliau menjadi penguasa, tetapi beliau tetap menyatu dengan umatnya.
BAB III
PENUTUP
Kesatuan
tugas dan asas tentang keesaan allah benar-benar disampaikan oleh para utusan
Allah swt. Kepada umat manusia pada masa dan zamannya masing-masing.
Ajaran yang dibawa Rosul semenjak
Nabi Adam as hingga kepada Nabi Muhammad saw.memiliki kesamaan.Mereka
mengajarkan bahwa tiada tuhan melainkan Allah swt. demikian juga mereka
menyerukan kepada umatnya untuk menyerahkan diri dan jiwa secara utuh kepada
Allah swt. Agar memperoleh
ketentraman hidup didunia dan akhirat. Ajaran menyerahkan diri sepenuhnya ini
dikenal dengan istilah islam.
Meskipun terdapat perbedaan tugas
dan ajaran rasul sebelum Nabi Muhammad dengan tugas dan ajaran Nabi Muhammad,
mereka semua adalah panutan kita untuk menuju kehidupan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin Sanwar, 2005. Sejarah. Rasail: Semarang
Soekarno dan Ahmad Supardi, Sejarah dan Filsafah Pendidikan Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar